Tangan saya bergetar saat saya menekan tombol handphone, berniat menghubungi anda.
Jantung saya seperti mau copot saat bunyi 'tuuuutt' di ujung telinga saya mulai terdengar.
Satu kali. Tidak ada jawaban. Dua kali. Tetap tidak ada jawaban. Tiga kali. Empat kali. Sampai lima kali tidak ada jawaban dari anda.
Seketika itu hati saya
lemas. Kaki saya yang semula dingin mendadak menjadi hangat.Tangan saya terkulai, melepas handphone. Dari kelopak mata saya, saya rasakan sesuatu yang hangat yang mengaliri kedua pipi saya.
Akhirmya saya kirim sebuah pesan yang isinya hanya ucapan singkat untuk anda. Tak ada doa. Hanya ucapan. Dan saya sedikit lega, karena saya yakin, saya orang pertama yang mengucapkan hal tersebut kepada anda.
Malam ini saya tak dapat tidur, karena anda sudah tidur terlebih dahulu.
Iya, karena ini sudah terlalu larut untuk tetap terjaga seperti yang sedang saya kerjakan.
Mungkin malam ini saya tidak bisa mengucapkan sesuatu secara langsung kepada anda. Tapi, masih ada besok pagi kan?
dan pagi ini saya mendapat sms dari anda. anda bilang anda minta maaf karena semalam anda tidur lebih dahulu, jadi tidak bisa mengangkat telepon dari saya.
saya mafhum. saya memaafkan. karena saya percaya anda.
karna saya yakin, di tanggal ini, satu harinya masih seperti hari-hari lainnya yang 24 jam kan? saya masih punya waktu di tanggal ini, bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar